Laman

Rabu, 02 Oktober 2013

Puisi



MEMORIku

Apa aku salah?
Apa kamu benar?
Tak ada jawaban
Karena kau tak pernah tahu.
Tak terhitung morfem-morfem yang meluncur dari bibir panasmu,
Tak terhitung pula keranjang sampah yang kugunakan untuk menadahnya.
Oh! Sangat disayangkan, ketika kau masih mampu mengucap kata yang begitu membius.
Pragmatik hidup yang kau tinggalkan justru membuatku lebih kuat
Terlambatkah aku menyadarinya? Atau waktu memang sudah tepat?
Entahlah! Yang kutahu sudah cukup membuatku menjadi terdidik akan makna kehadiran dirimu.
Parole yang kudengar berbeda dari yang kurasa
Namun, karena itulah aku telah bersiap untuk menerima kesantunanmu.
Membentuk diriku yang tak rapuh, membentuk diriku yang tertutup, dan membentuk diriku yang tak butuh siapapun. Semua bohong, semua palsu, semua salah “Aku telah berhasil!”
Palsu untuk kukatakan benar, didalamnya hanya ada konotasi.
Semuanya berlalu, meski begitu lama untuk menyadari.
Jangan pernah tanya mengapa!
Jangan pernah tanya kapan! Dan
Jangan pernah tanya siapa!
Karena aku tak mengenalnya
Aku lupa penyebabnya,
Aku lupa waktunya, dan
Aku lupa subjeknya.
Selembar catatan yang kutulis
Selembar kalender yang kutandai, dan
Selembar foto yang kusimpan
Itulah MEMORIku!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar