Laman

Jumat, 21 Juni 2013

Puisi

MANDAR UNTUK SEBUAH MAKNA
Mandar!
Kali pertama tempat aku melihat dunia.
Kali pertama tempat aku mengeluarkan bunyi dari bibir kecilku.
Tempat yang telah memenuhi kertas putih kehidupanku dengan berbagai goresan,
Goresan yang mampu menuntunku mengarungi bahtera kehidupan.

Berbagai kekayaan yang dimilikinya,
Selalu ia suguhkan untuk putra-putri yang lahir.
Bagai tiang kokoh penopang kehidupan,
Hadir memberi makna kehidupan.
Itulah tanah Mandar.

Ya!
Dari sanalah aku berasal,
Sebuah tempat yang begitu mengesankan.
Memesona mata setiap insan
Tanah Mandar!

Tanah yang telah membesarkanku
Tanah yang telah membentuk jiwaku
Mandar tercermin dalam kehidupanku
Mandar mengisi hari-hariku.

Jauh darinya memberi ruang rindu
Rindu semusim untuk menyaksikan pesona alamnya
Kenangan tentangnya selalu menghantui, memburu, dan menunggu
Layaknya sang Ibu yang selalu menantiku pulang.

Resah menghantui ketika sang bintang mulai menyapa
Inginku membuka mata dan menyaksikan tanah itu, tanah Mandar.
Jika langit mengizinkan, aku ingin mengayuh sampanku menuju tanah Mandarku
Karena rindu ini terus mengejar ketika jarak sejuta cahaya tak mampu meredamnya.

Bulan! kuselipkan surat rindu di antara sinarmu
Sampaikan surat ini kepadanya, tanah Mandarku
Melalui matahari pagi yang dijembatangi oleh pelangi warna-warninya
Biru akan membagikan kepada setiap insan yang melihatnya
Hijau akan menyebar kepada setiap insan yang melewatkannya
Dan ungu akan menghilangkan kerinduanku.

Saliliu mating lita’ Mandar

Kuingin ia menjadi nuri yang selalu melindungi sang mawar
Kuingin ia menjadi matahari yang selalu menyinari mawar
Aku tak ingin ia hancur karena duri dari mawar
Aku tak ingin ia rapuh karena ulat pada batang mawar
Tetaplah berdiri menaungi putra-putri Mandar
Jadilah penyemangat kami, memberi makna hidup kami
Dan, jadilah pengukir dalam safarnama hidupku

Tanah Mandarku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar