MANDAR UNTUK SEBUAH MAKNA
Mandar!
Kali pertama tempat aku melihat dunia.
Kali pertama tempat aku mengeluarkan
bunyi dari bibir kecilku.
Tempat yang telah memenuhi kertas putih
kehidupanku dengan berbagai goresan,
Goresan yang mampu menuntunku
mengarungi bahtera kehidupan.
Berbagai kekayaan yang dimilikinya,
Selalu ia suguhkan untuk putra-putri
yang lahir.
Bagai tiang kokoh penopang kehidupan,
Hadir memberi makna kehidupan.
Itulah tanah Mandar.
Ya!
Dari sanalah aku berasal,
Sebuah tempat yang begitu mengesankan.
Memesona mata setiap insan
Tanah Mandar!
Tanah yang telah membesarkanku
Tanah yang telah membentuk jiwaku
Mandar tercermin dalam kehidupanku
Mandar mengisi hari-hariku.
Jauh darinya memberi ruang rindu
Rindu semusim untuk menyaksikan pesona
alamnya
Kenangan tentangnya selalu menghantui,
memburu, dan menunggu
Layaknya sang Ibu yang selalu menantiku
pulang.
Resah menghantui ketika sang bintang
mulai menyapa
Inginku membuka mata dan menyaksikan
tanah itu, tanah Mandar.
Jika langit mengizinkan, aku ingin
mengayuh sampanku menuju tanah Mandarku
Karena rindu ini terus mengejar ketika
jarak sejuta cahaya tak mampu meredamnya.
Bulan! kuselipkan surat rindu di antara
sinarmu
Sampaikan surat ini kepadanya, tanah
Mandarku
Melalui matahari pagi yang dijembatangi
oleh pelangi warna-warninya
Biru akan membagikan kepada setiap
insan yang melihatnya
Hijau akan menyebar kepada setiap insan
yang melewatkannya
Dan ungu akan menghilangkan kerinduanku.
Saliliu
mating lita’ Mandar
Kuingin ia menjadi nuri yang selalu
melindungi sang mawar
Kuingin ia menjadi matahari yang selalu
menyinari mawar
Aku tak ingin ia hancur karena duri
dari mawar
Aku tak ingin ia rapuh karena ulat pada
batang mawar
Tetaplah berdiri menaungi putra-putri
Mandar
Jadilah penyemangat kami, memberi makna
hidup kami
Dan, jadilah pengukir dalam safarnama
hidupku
Tanah Mandarku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar